Anda mungkin sering mendengar kata ‘psikopat’, atau bahkan menjuluki seseorang dengan sebutan psikopat. Istilah psikopat sebenarnya tid...
Anda mungkin sering mendengar kata ‘psikopat’, atau bahkan menjuluki seseorang dengan sebutan psikopat. Istilah psikopat sebenarnya tidak bisa digunakan sembarangan. Psikopat (dan juga sosiopat) adalah kondisi psikologis serius yang tercakup ke dalam gangguan kepribadian antisosial.
Seseorang yang psikopat biasanya tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, sehingga banyak di antara mereka yang melakukan hal tak bermoral, bahkan kriminal, tanpa penyesalan dan rasa bersalah. Namun, tak semua psikopat adalah pembunuh berdarah dingin. Mungkin diam-diam di sekitar Anda pun Anda berinteraksi dengan seorang psikopat tanpa Anda sadari.
Scott A. Bonn Ph.D., seorang Profesor Sosiologi dan Kriminologi di Drew University, menjelaskan bahwa seorang psikopat tidak dapat membentuk hubungan emosional maupun memiliki rasa empati dengan orang lain, meskipun sering kali mereka memiliki kepribadian yang menghangatkan dan bahkan memesona.
Psikopat adalah seseorang yang manipulatif dan mudah untuk mendapatkan kepercayaan orang lain. Mereka belajar untuk meniru emosi, yang sebenarnya tidak mereka rasakan, dan akan tampak seperti orang yang normal. Psikopat sering kali berpendidikan dan memiliki pekerjaan yang stabil, beberapa ada yang sangat baik dalam manipulasi dan mimikri sehingga mereka memiliki keluarga dan hubungan jangka panjang lainnya tanpa seorangpun tahu sifat sejati mereka.
Kesan pertama dari seorang psikopat
Munculnya psikopat di tengah-tengah publik merupakan hal yang mengerikan, namun apa daya, psikopat memiliki karakter yang cukup sulit dikenali ketika mereka bergaul di masyarakat. Charles Montaldo, seorang Ahli Kriminalitas, menjelaskan beberapa kesan yang diperlihatkan psikopat kepada orang lain:
- Pada kesan pertama, psikopat umumnya muncul dengan ciri yang menawan, senang bersosialisasi, peduli dan ramah pada orang lain.
- Secara lahiriah, mereka tampak logis, masuk akal, memiliki tujuan yang dipikirkan dengan matang, dapat memberikan penjelasan secara akurat dan memberikan tanggapan yang sesuai bahwa ada konsekuensi bagi para anti sosial dan pelanggar hukum.
- Psikopat mampu menilai diri sendiri dan akan dengan terbuka mengoreksi kesalahan di masa lalu.
- Psikopat tidak menunjukkan gejala-gejala umum perilaku neurotik, termasuk kegelisahan, kecemasan, histeria, perubahan suasana hati, kelelahan ekstrem, dan sakit kepala.
- Dan pada situasi yang membuat orang lain kesal atau jengkel, psikopat malah terkesima dan memperlihatkan kekosongan emosi, tanpa ada rasa takut atau cemas.
Karakteristik dan ciri-ciri psikopat
Dr. Robert Hare, Profesor Emiritus Psikologi di University of British Columbia, menciptakan daftar karakteristik psikopat untuk menentukan seberapa lama penjahat akan tinggal di penjara, sehingga Dr. Hare menghabiskan banyak waktu di penjara dengan para tahanan. Namun, sering kali ia tertipu oleh banyak psikopat. Oleh karena itu, ia menyadari bahwa kita tidak boleh hanya mengandalkan ciri-ciri dan langsung menganalisis setiap orang dalam hidup Anda.
Informasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran saja. Hal ini adalah sesuatu yang dapat Anda gunakan sebagai alat untuk menilai diri sendiri dan menggunakannya secara bijaksana ketika menilai orang lain.
1. Pintar berbicara dan memesona
Psikopat memiliki kecenderungan untuk bersifat halus, menarik, menawan, cerdik, dan pintar berbicara. Pesona psikopat adalah tidak pemalu, sadar diri, dan tidak takut untuk mengatakan apapun. Seorang psikopat tidak pernah merasa sulit berbicara.
2. Memiliki arogansi tinggi
Psikopat merupakan seseorang yang memiliki pandangan yang terlalu tinggi akan kemampuan dan harga dirinya, percaya diri, dogmatis, sombong, dan pembual. Psikopat adalah orang-orang sombong yang percaya bahwa mereka adalah manusia yang unggul.
3. Rawan akan kebosanan
Psikopat sering kali memiliki kedisiplinan yang rendah dalam menjalankan tugasnya hingga selesai, karena mereka mudah bosan. Mereka tidak akan bisa bekerja dalam pekerjaan yang sama untuk waktu yang lama atau tugas-tugas yang mereka anggap membosankan atau rutin.
4. Senang akan perilaku anti sosial yang membahayakan
Perilaku anti sosial seperti menipu, berbohong, merampok, mencuri, berkelahi, berzinah, dan membunuh merupakan perilaku yang menarik bagi psikopat. Mereka tampak tertarik dengan perilaku antisosial yang berisiko tinggi tanpa tujuan yang jelas. Beberapa teori menjelaskan bahwa psikopat hanya ingin menempatkan diri mereka dalam situasi yang berbahaya atau situasi yang dapat membuat mereka tertangkap, karena adrenalin rush yang mereka alami. Mereka juga ingin membuktikan bahwa mereka lebih pintar dari semua orang, termasuk polisi.
5. Merupakan pembohong patologis
Bisa dalam skala sedang atau parah. Dalam skala sedang mereka akan menjadi cerdik, lihai, mahir, licik, dan pandai. Dalam skala parah mereka akan menipu, curang, tidak bermoral, manipulatif, dan tidak jujur.
6. Kurangnya rasa penyesalan atau rasa bersalah
Psikopat cenderung tidak peduli, tidak memihak, berhati dingin, dan tidak empati. Oleh karena itu, psikopat tidak akan peduli akan kerugian, rasa sakit,dan penderitaan korban.
7. Memiliki gaya hidup parasit
Sebuah ketergantungan keuangan yang disengaja, manipulatif, egois, dan eksploitatif pada orang lain sebagaimana tercermin pada kurangnya motivasi, rendahnya disiplin, dan ketidakmampuan untuk memulai atau menyelesaikan tanggungjawab.
8. Tidak dapat mengontrol perilaku
Psikopat memiliki perilaku mudah marah, jengkel, tidak sabar, mengancam, agresif, dan mencaci maki. Hal tersebut hasil dari kurangnya pengendalian akan kemarahan dan emosi.
9. Memiliki perilaku seksual yang tidak menentu
Psikopat cenderung memiliki hubungan yang dangkal, sering berselingkuh, dan memilih mitra seksual secara sembarangan. Mereka sering kali memelihara beberapa hubungan di saat yang bersamaan.
10. Memiliki masalah perilaku di usia dini
Mereka sering melakukan berbagai perilaku seperti berbohong, mencuri, melakukan kecurangan, merusak, mengintimidasi, beraktivitas seksual, mengonsumsi alkohol, ngelem, dan melarikan diri dari rumah di usia kurang dari 13 tahun.
11. Tidak mampu untuk mencintai
Psikopat sangat egomaniak hingga ke titik yang sulit bagi orang normal untuk memahaminya. Mereka sangat mementingkan diri sendiri dan hal itu tidak dapat diubah sehingga hal itu membuat mereka benar-benar tidak mampu mencintai orang lain, termasuk orangtua, pasangan, dan anak-anak mereka sendiri. Satu-satunya perlakuan baik yang diperlihatkan oleh psikopat adalah ketika hal itu dapat digunakan sebagai keuntungan mereka atau memfasilitasi rencana dan tujuan mereka.
12. Tidak dapat menerima tanggungjawab atas kegagalan
Psikopat terpaksa harus berpura-pura ketika mereka harus meniru emosi manusia normal yang sebenarnya tidak pernah ia rasakan. Hal ini berlaku ketika mereka menghadapi kegagalan. Ketika mereka menjadi rendah hati dan mencoba untuk memperbaiki kesalahan mereka, sebenarnya mereka memiliki tujuan untuk berperan sebagai martir sehingga orang lain tidak perlu menyalahkannya.
Ada beberapa perbedaan dari perilaku para psikopat, termasuk seksualitas psikopat dan cara kerja psikopat. Kebanyakan penelitian tidak menemukan metode yang tepat untuk menyembuhkan perilaku psikopat ini. Sebaliknya, ketika metode digunakan, psikopat akan menjadi lebih terlatih dan meningkatkan metode manipulatifnya untuk menyembunyikan kepribadian mereka yang sebenarnya, bahkan dari mata yang terlatih.
COMMENTS